Rabu, 18 April 2012

CAGAR ALAM KOTA DEPOK.by hasnan habib kota depok




Taman Hutan Raya (Tahura). Itulah nama paru-paru Kota Depok. Namun warga Depok lebih mengenalnya dengan nama Cagar Alam Pancoran Mas Depok, Cagar alam ini adalah warisan alam tertua di Depok, dan lebih tua dari Kebun Raya Bogor. Dulu, kawasan ini dikenal kaya dengan tanaman obat-obatan. Di lahan ini dulu tumbuh pohon langka, tua, dan berukuran besar. Di cagar alam ini pula pernah hidup beragam hewan seperti kijang (Muntiacus muntjak), harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), monyet (Macaca fascicularis), kancil (Tragulus javanicus), rusa (Cervus timorensis), bangau putih (Egrette bulbulus ibis), dan kelinci hutan (Lorus microcellis).

Tapi, yang tersisa kini tinggal alang-alang dan beberapa jenis tanaman keras ukurannya masih kecil dan tidak banyak. Jenis tanaman yang terlihat tinggal jenis rotan, randu alas, berbagai jenis bambu, dan waru alas. Sementara itu, hewan yang masih hidup tinggal beberapa jenis ular, biawak, dan burung-burung kecil.

Penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Kota Depok pada tahun 2000 masih menemukan 14 spesies hewan, antara lain kera, menjangan, musang, dan berbagai jenis ular. Penelitian itu juga menemukan 47 jenis tumbuhan seperti saninten (Castranopsis acuminatisima), damar (Agathis dammara), puspa (Schima wallichi), dan kemiri (Aleuritas molluccana). Dalam waktu empat tahun, sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan itu pun sudah lenyap.

Sampai sekarang Cagar Alam Kota Depok merupakan salah satu perwakilan ekosistem hutan hujan dataran rendah dan paru-paru kota Depok. Cagar alam yang berada di tengah permukiman padat penduduk pastilah menjadi sumber oksigen yang melimpah. Tapi lingkungan hanya bisa terjaga, jika warga ikut menjaganya.

Namun sayang, masih banyak warga sekitar yang kurang perduli dengan keberadaan dan kelestarian Cagar Alam ini, masih ada warga sekitar yang dengan sengaja membuang sampah atau menjemur pakaian di pagar Cagar Alam Kota Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar