Jumat, 06 Agustus 2010

Mata air , bening dan teduh


Pergilah ke mata air kali Sunter, ada kesejukan dengan gemericik air mengalir, ada kehijauan dengan petani yang dibasahi peluh, masih ada belut dan belalang, bermain di kedamaian, datanglah kesana, hening sepi di kuburan pahlawan Banten, santri Bethot salah satu murid dan kepercayaan sultan Ageng Tirtayasa Banten, sekarang terbaring tenang , tak ada yang tahu, beliau dulu pernah dibuang ke sailan dan afrika selatan, bersama gurunya syech yusup al makasari.

Pohon Tapos. by hasnan habib kota Depok


Pohon Perah atau Pohon Tapos, nama lainnya pohon Kra, bisa jadi pohon ini yang menjadi asal muasal nama kecamatan Tapos dimasa lalu. by hasnan habib kota Depok

Selasa, 03 Agustus 2010

Puncak Gunung Sumbing Jawa Tengah



Era tahun 80 - an adalah era dimana penulis berkeliling dari puncak gunung ke gunung, jiwa pendaki gunung membuat sampai saat ini tetap mencintai lingkungan yang bersih hijau dan segar, namun kota Depok saat membuat harapan akan udara yang segar dan bersih jauh dari kenyataan, untuk itulah penulis bertekad menghijaukan semeter demi semeter tanah menganggur di kota Depok, pasti banyak tantangan, tetapi itu tak sebanding dengan kehidupan yang kelak akan lebih baik, pesan dan misi penulis ini sampai sekarang masih diremehkan orang banyak, mereka tak yakin Depok yang hijau akan terwujud, mereka tak yakin karena mereka tak menanam, mereka hanya mau hasilnya

Senin, 02 Agustus 2010

Taman Nasional di Indonesia




Indonesia memiliki 4 Taman nasional yang masuk dalam warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, badan dari PBB dunia.

Luasan hutan tropis Indonesia adalah hutan ketiga terluas dunia setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Hutan tropis ini adalah rumah dan persembunyian terakhir bagi kekayaan hayati dunia yang unik.
Hutan tropis Indonesia Luasnya 98 juta hektare (estimasi luas hutan tahun 2000). Data yang tercantum dalam dalam buku Potret Keadaan Hutan Indonesia, FWI/GFW 2001, Bogor, Indonesia, keragaman hayati yang ada di hutan-hutan Indonesia meliputi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia, dan 16% spesies burung. Sekitar 17.000 pulau Indonesia memiliki tujuh kawasan biogeografi utama dan keanekaragaman tipe-tipe habitat yang luar biasa.

Mata Air kali Sunter tahun 2015



Kalau kita bergerak dari sekarang, kali Sunter akan rimbun seperti ini

sumber Tembusu art

Sabtu, 31 Juli 2010

Kol China masuk Depok????

Selasa, 20/07/2010 16:05 WIB
Eksportir Endus Cabai dan Kol Impor asal China
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Produk sayur cabai dan kol (kubis) asal China ditengarai masuk ke pasar lokal. Bersamaan dengan bergejolaknya harga hortikiltura di pasar dalam negeri seperti cabai yang terjadi saat ini.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Asosiasi Sayur dan Buah Indonesia Hasan Widjaja saat ditemui di Grand Preanger Hotel, Bandung, Selasa (20/7/2010).

"Cabai dan kol China sudah masuk ke pasar kita, dengan harga yang jauh lebih murah," kata Hasan.

Ia mengatakan kondisi ini sangat tak mengherankan, maklum saja negara Singapura yang merupakan tetangga Indonesia, sudah menjadi pelanggan cabai asal China yang murah harganya.

"China itu luar biasa dalam penanganan pasca panennya, sehingga cabai maupun kol masih dalam kondisi baik walau diekspor," katanya.

Ia mencontohkan harga kol asal China hanya dijual Rp 3.000 per kg, sementara harga kol lokal Rp 4.500 per kg.

Seperti diketahui memasuki bulan Juni 2010 harga cabai di dalam negeri mulai bergejolak tajam hingga menembus Rp 40.000 per kg lebih. Bahkan diprediksi harga cabai bakal terus naik menyusul akan masih berlanjutnya musim.

Selalu bermimpi Cilangkap Tapos Hijau



Suatu saat mata air kali Sunter Tapos Depok bisa sejuk, hijau dan asri seperti ini

Jumat, 30 Juli 2010

Setu Cilangkap Tapos di senja hari



Setu Cilangkap Tapos ternyata menyimpan misteri, suasananya yang tenang menghanyutkan, meski dangkal, setu Cilangkap sering membawa korban

Kamis, 29 Juli 2010

Membangun agribisnis baru di Cilangkap Tapos


Membangun sesuatu yang baru memang sulit, lebih sulit lagi menciptakan ikon baru, namun kalau hanya menjadi pengikut tentu susah melebihi yang diikuti, kalau menjadi pelopor, gagal kesekian kali, namun kalau berhasil dalam jaringan akan lebih baik keadaannya, Asosiasi Petani Pelopor Penghijauan bertujuan menciptakan pelopor pelopor yang inovatif dan kreatif dalam pertanian di kota Depok khususnya dalam lingkungan masing masing, untuk tujuan itu Kol perlu dicoba di budidayakan

Barisan anak muda petani pelopor penghijauan



mungkin sudah jarang anak muda mau turun berkebun apalagi menanam pepohonan, harus kita rintis kembali agar mereka punya semangat turun kesawah, membenahi lingkungannya, menanam pohon , menghijaukan, merawat dan memelihara apa yang telah mereka tanam

Cagar Alam Depok Terlantar

Depok,Radar Online

Meski di kota Depok terdapat cagar alam dengan luas 7 hektare, namun pemeliharaannya terkesan kurang maksimal. Padahal cagar alam itu adalah termasuk di antara cagar alam tertua di Tanah Air, dan merupakan cagar alam terkecil di dunia. Keberadaan cagar alam yang merupakan warisan alam tertua di Depok, dan lebih tua dari Kebun Raya Bogor itu belakangan dibiarkan begitu saja.
Menanggapai hal itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Rahmat Subagio, kepada wartawan menegaskan, bahwa sebelumnya pengelolaan cagar alam tersebut ditangani oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, karena menyangkut soal status lahan.
“Mulai tahun 2009, pengelolaannya diserahkan kepada BLH Kota Depok. Setelah menerima penyerahan itu, kami berupaya untuk memberdayakan cagar alam tersebut menjadi ekowisata seperti kebun raya di Bogor,” ujarnya.
Tahapan pemberdayaan Cagar Alam, kata Rahmat, adalah penetapan batas lahan dan perencanaan penataan. Pada tahun 2010, BLH sudah menetapkan lahan serta telah mengirimkan proposal penataan cagar alam tersebut kepada Kementerian Kehutanan.
“Saat ini kami tinggal menunggu SK dari Kementerian Kehutanan, mudah-mudahan tahun ini sudah kita dapatkan, dan di tahun 2011 sudah bisa operasional” ungkap Rahmat.
Rahmat menjelaskan dahulu cagar alam ini dikenal kaya dengan tanaman obat-obatan, dan pernah hidup beragam hewan seperti Kijang (Muntiacus muntjak), Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), Monyet (Macaca fascicularis), Kancil (Tragulus javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Bangau Putih (Egrette bulbulus ibis), dan Kelinci hutan (Lorus microcellis). Saat ini yang tersisa hanyalah tinggal beberapa tanaman.
“Untuk itu, tugas BLH Kota Depok sedapat mungkin berupaya untuk mengembalikan keaneka ragaman hayati di cagar alam. Rencanaya selain menjadi taman hutan raya atau paru-paru Kota Depok, juga sebagai sarana ekowisata,” tandas Rahmat. ( Asep Nasrudin )

Minggu, 25 Juli 2010

Penghijauan lingkungan siapa penanggung jawabnya?

Keberhasilan penghijauan lingkungan di kota Depok sangat ditentukan oleh seberapa besar masyarakat Depok mendukung penghijauan dilingkungan mereka, kebanyakan penghijauan gagal karena masyarakat tak pernah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan riel tentang pentingnya penghijauan bagi mereka, jadi selama masyarakat tidak mendukung gerakan penghijauan, jangan harap penghijauan akan berhasil. Siapakah masyarakat yang akan peduli pada penghijauan ? kita dapat membagi mereka menjadi 3 jenis: 1) Yang tahu pentingnya penghijauan tapi tidak mampu melaksanakan penghijauan, yang termasuk dalam kategori ini adalah para pejabat pemerintah, person terpelajar, mahasiswa , pejabat BUMN dan swasta, bagi mereka penghijauan adalah urusan menanam pohon, mereka mampu mensetting acara acara penghijauan dengan baik, yang penting meriah, publikasi-oriented, dan mampu mendongkrak citra instansinya, dari sisi hasilnya tentu saja sangat kurang menggembira kan. 2) Yang menerima perintah penghijauan, tetapi kurang tahu pentingnya penghijauan, yang termasuk kategori ini adalah para pejabat ataupun staf kelas menengah dari instansi atau perusahaan seperti Camat, lurah, pegawai bagian tata usaha, ataupun para pelaksana perusahaan, bagi mereka penghijauan adalah suatu perintah yang harus dijalankan dengan baik, namun mengingat bahwa disamping penghijauan masih banyak urusan lain yang lebih penting, maka sekedar mendelegasikan tugas membagi pohon kepada relasinya menjadi alternative terbaik, dari sisi hasilnya tentu masih kurang menggembirakan sebab penghijauan bukan sebagai bagian utama tugas mereka.3) Yang kurang tahu pentingnya penghijauan tetapi bisa melaksanakan penghijauan, yang termasuk kategori ini adalah perangkat RT atau RW yang sadar arti penting penghijauan serta petani yang menyukai penghijauan, kategori inilah yang menjadi penentu dalam penghijauan, karena dengan tambahan pelatihan, pengetahuan dan ilmu yang tepat mereka akan bisa menanam dan memelihara pohon penghijauan serta merekalah yang mengetahui seluk beluk lingkungannya, jadi setelah mengetahui kategori ketiga-tiganya, maka selebihnya adalah tugas instansi terkaitlah yang harus memadu-serasikan kerjasama ketiga jenis masyarakat peduli penghijauan ini dengan program yang matang, pelatihan petani penghijauan dan sosialisasi serta program anggaran penghijauan yang effektif dan effisien , hasilnya pasti akan sangat menggembirakan, dalam 5 tahun kedepan tidak akan ada lagi pertanyaan kemana pohon yang kita tanam di kota Depok dulu. Penulis : Hasnan Habib (AP3 kota Depok)

Sabtu, 24 Juli 2010

Pohon kepel ( burahol )



Langka dan eksotis, bayangkan buah yang harum dan membuat wangi keringat para putri keraton jaman dahulu, makanya dulu hanya ditanam didalam keraton, sekarang siapa yang mau nanam, AP3 ada bibitnya

Ibu Ani Yudhoyono Menanam pohon Matoa

Penghijauan setengah hati

Banyaknya acara penanaman penghijauan pohon di negara kita oleh para pejabat menandakan bahwa mereka lebih menyukai acara acara yang bersifat seremonial dari pada substansial masalah penghijauannya, jelasnya mereka -para pejabat itu- tahu pentingnya penghijauan lingkungan tetapi tidak menyadari bahwa pelaku penghijauan yang sesungguhnya adalah para petani dan masyarakat, mereka memberikan contoh tetapi untuk penanaman bukan untuk pemeliharaan dan perawatan tanaman penghijauan, akibatnya dapat ditebak, kebanyakan tanaman penghijauan mati merana. Itulah yang menjawab pertanyaan kenapa 1.000.000 pohon yang telah ditanam di kota Depok sejak tahun 1990 tidak menunjukkan adanya kehijauan dan kerindangan di kota Depok. Semestinya pihak yang paling berwenang dalam penghijauan lingkungan menyadari saatnya melibatkan kelembagaan petani penghijauan, kepada merekalah diberi wewenang untuk menjaga, merawat dan memelihara pohon penghijauan, kalau perlu diberi intensif khusus dan yang lebih penting seberapa jauh petani penghijauan ini dapat diberdayakan dengan hasil panenan tebang pilih pohon penghijauan nanti.

Bukan penanaman pohon tapi penghijauan!

Sedikit saran bagi pemerintah Kota Depok dalam penghijauan yang berkelanjutan, Depok perlu adanya " bank bibit " untuk penghijauan, mengharapkan pohon yang sudah jadi untuk ditanam memerlukan dana, sementara kalau membibitkan sendiri tentu memungkinkan adanya kesinambungan. Asosiasi Petani Pelopor Penghijauan sudah memulai bank bibit dengan menggandeng para lurah dan camat di Tapos untuk membiayai pembibitan, Pemkot Depok dalam hal ini sebetulnya bisa memfasilitasi dengan program pembibitan dari kementrian kehutanan yaitu "Kebun Bibit Rakyat" dengan demikian pembinaan penghijauan ada yang mengawal di tingkat akar rumputnya.

Kamis, 22 Juli 2010

Pak Nur mahmudi Ismail



Menanam pohon penghijauan

Trembesi



Saatnya menanam dan merawat pohon penghijauan

Bapak Tifatul Sembiring



Menanam pohon itu ibadah,ada pahala besarnya kata kata pak Tifatul Sembiring ( Meninfokom saat ini ) saat menanam pohon di Cilangkap Tapos Depok

Direktur Sayur Mayur Dirjen Tanaman Pangan



Sesudah kol kini Ap3 mengembangkan kembang kol karena harganya yang lumayan cukup tinggi, pengembangan kol dan kembang kol di kecamatan Tapos didukung penuh oleh bapak Camat dan seluruh lurah di kecamatan Tapos, bahkan pak Camat telah menamai kelompok tani wanita Tapos dengan nama kelompok tani " kembang kol " tinggal menindaklanjuti kegiatan pengembangan kol dan kembang kol untuk menjadikan Tapos sebagai daerah baru sektor agribisnis , semoga

Soal Kol



Alhamdulillah, kol yang dulunya dicibir orang, sekarang sudah mulai merambah se kecamatan Tapos, mau lihat kol yang sangat bagus datanglah ke kantor kecamatan Tapos, ada puluhan pot sebagai contoh, lalu datanglah ke warga Tapos pak Yasin, kolnya masyaallah, luarbiasa suburnya, herannya masih ada juga yang mencibir bahwa kami hanya tukang gembor-gembor sejimpit kol saja sudah di gembar-gemborkan keseluruh penjuru kota Depok, tapi itu kan berarti nahwa mereka sangat memperhatikan apa yang kami perbuat, meskipun nyeseg dicibir , namun dukungan pak Camat Tapos pada kami petani Kol di Tapos sangat melegakan, sekali lagi terima kasih atas dukungan pak Camat Tapos dengan menjadikan kantor kecamatan Tapos sebagai show room Kol .

Falsafah penghijauan dari AP3



Pohon Kol : dari kata okol alias kekuatan dengkul, kekuatan otot. Kembang kol berarti bunganya kekuatan otot, Jeunjing, ringan sama sama dijinjing, Sengon Buto : Sing angon Buto berarti yang menggembala raksasa, biasanya yang diangon kan kambing, sekarang yang diangon para raksasa, ( berat ya tugas petani pelopor penghijauan ? ) gambar menunjukkan biji sengon butho yang sedang Thukul.

Merawat Kol



Kol diarapkan mampu menjadi unggulan baru agribisnis kota Depok, saat hujan tinggi didaerah penghasil kol akan gagal panen, sementara di kota Depok, hujan tinggi malah membuat pohon kol tumbuh maksimal, seperti di Cilangkap Tapos Depok ini.

Kepada pak Walikota, Pak kepala Lingkungan Hidup, Bu kepala Pertanian dan Pak kepala Pertamanan Kota Depok

Kami petani mendukung bapak bapak dan ibu saat acara menanam pohon penghijauan, kami mendukung para pramuka dan anak anak sekolah menanam pohon penghijauan, kami mendukung para akademisi, para polisi, para tentara menanam pohon penghijauan, namun dengarkan kata kami, memang bibit yang bapak dan ibu tanam gratis dari sumbangan, namun kami sungguh miris, 3 bulan sejak bapak dan ibu tanam, kebanyakan yang hidup tinggal 10 persen, kenapa pak ?, kenapa bu? karena konsepnya menanam sebagai gebyar acara, bukan untuk dirawat, saran kami bapak bapak dan ibu ibu : libatkan kami para petani, rencanakan penghijauan bersama kami, biarkan kami menjaga dan merawat yang bapak dan ibu tanam, syukur syukur nanti kami dapat menikmati hasil penghijauan, kami miris, kami terenyuh sebab meskipun gratis, bibit itu dibeli oleh penyumbang, duit siapa itu kalau bukan duit rakyat, memang yang beli bank, perusahaan ataupun institusi lain, bibit itu dibeli juga.Bapak dan Ibu, dengarkan kata kami, percayalah kami mampu merawat dan memelihara pohon yang bapak dan ibu tanam, ijinkan kami nanti menikmati juga penghijauan ini, agar ada pendapatan dan peningkatan taraf ekonomi kami.

Makam umum sebagai tempat wisata

Idenya sederhana saja, tanami makam umum sebanyak banyaknya dengan pohon penghijauan, atur yang rapi, disamping kelak makam menjadi sejuk, asri dan hijau, maka siapapun yang berkunjung ke makam akan betah menikmati pemandangan disekitar makam, bukannya kesan seram yang hadir, tapi sebuah kesejukan.

Penghijauan di makam umum juga menjawab masalah lahan penghijauan yang selama ini selalu dijawab tidak ada lahan, mungkin dari gabungan RW selalu saja ada makam umum, maka mulailah menanam pohon penghijauan di makam umum, jadi nanti kalau ada pemekaran makam selalu dibarengi dengan penghijauan, pasti pohonannya lebih subur dan lebih hijau

Jumat, 02 Juli 2010

Kol Cilangkap Tapos Depok


Kami memproduksi kol organik, bisa dalam pot, bisa ditanam dalam tanah sawah

Kolaborasi Petani Penghijauan, Pramuka dan pemuda tani, pengawal penghijauan di kota Depok, seusai upacara hari kebangkitan Nasional di Sukamaju Baru Tapos Depok Jawa Barat.

Upacara Penghijauan di Makam Sukamaju Baru Depok


Dibawah bendera merah putih. Kudedikasikan blog ini untuk teman teman Pramuka Kwaran Tapos Depok Jawa Barat, gambar pertama adalah ketua Kwaran Tapos Depok, H Hasan Basri dan M.Zein M.ag, Kuberharap kerjasama Pemuda Tani dan Pramuka dapat mempercepat penghijauan diTapos tahun 2010 ini, lalu menyusul kota Depok.